1) Kekufuran, kejahatan, & maksiat di dunia terasa ramai, penuh kawan, bahkan beperlindungan. Tapi di akhirat; ia kesendirian bersesalan. #m
2) Hakikat ini termaktub dalam firmanNya; “Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa’at. Dan tidak pula teman yang akrab.” {QS26:100-101} #m
3) Segala kemesraan dunia kan putus di akhirat, “Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain..” {QS 43: 67} #m
4) “..Kecuali orang-orang bertaqwa.” {QS43:67}, yang saling cinta karena Allah, dengan cara nan diridhai Allah, demi mencari ridha Allah. #m
5) Terdengar jerit insan yang tak taqwa dalam cinta, “Aduhai binasa & celaka aku, andai tak kuambil Fulan sebagai kekasihku..” {QS25:28} #m
6) Adapun iman, taat, & kebajikan; walau terasa sunyi & sendiri; ia ikatan yang meriah & indah. Tersambung kita melintasi tempat & zaman. #m
7) Kemesraan yang kan abadi itu ialah; “Wahai Rabb kami, ampunilah kami & SAUDARA-SAUDARA yang MENDAHULUI kami dengan iman..” {QS59:10} #m
8) Dan kita mohon pada Allah agar menjaga kebersihannya, “Dan jangan jadikan di hati kami sesak dendam kepada sesama mukmin..” {QS59:10} #m
9) Sungguh kebersamaan dalam taqwa tidaklah mudah tuk hawa nafsu kita yang cenderung pada suka-suka, enak-enak, lalai, & menunda taatnya. #m
10) Kemesraan ukhrawi di dunia jadi berat sebab penuh nasehat; kawan taqwa takkan segan meluruskan yang bengkok, membetulkan yang keliru. #m
11) Maka “Sabarlah pada dirimu membersamai orang-orang yang menyeru pada Rabbnya pada pagi & petang semata mengharap ridhaNya.” {QS18:28} #m
12) Ukhuwah memang tak meniadakan masalah; ia mendampinginya agar indah. “Hanyasanya mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah..” {QS49:10} #m
13) Inilah cara menjaga diri dalam kebaikan, “Hai insan-insan beriman, bertaqwalah pada Allah & bersamailah orang-orang benar.” {QS9:119} #m
14) Demikian bedanya kemesraan semu nan berujung sesal & seteru; dengan kebersamaan taqwa yang meski berkendala, kan sampai jua ke surga. #m
15) Ia mimbar cahaya, dicemburui Nabi & syuhada’. Bahkan walau di dunia sempat dicekam dendam, iman kelak mempertemukan dalam kenikmatan. #m
16) Yakni “Dan Kami cabut segala dendam di hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara, duduk berhadapan di atas dipan-dipan.” {QS15:47} #m
17) Hakikat maksiat sunyi, sesal, & seteru, walau kini mesra, semarak, & syahdu. Taat itu nikmat & hangat nanti, walau kini gerah & sepi. #m
Tidak ada komentar:
Posting Komentar