Minggu, 14 September 2014

Bahtera itu

Pernikahan..

Dan ketika kami memutuskan untuk saling mengerti,

kami biarkan dua hati kami berbicara:

Tentang impian-impian kami, tentang hasrat dan kerinduan

Kemudian kami menjadi takjub, karena ternyata kami begitu berbeda,

sekaligus juga serasi.

Maka kamipun berjanji untuk menyatukan kedua hati kami

dalam satu bahtera, agar yang berbeda,

meski berbeda namun jadi serasi, agar yang kosong,

dapat terisi dengan sempurna, agar segala impian

dapat kami wujudkan berdua.

Karena perbedaan kami bukanlah kendala selagi kami

masih memakai bahasa yang sama

dan bahasa itu bernama..

cinta.



Setengah Dien


Bismillah

Kelak akan tiba saatnya…
Sempurnalah setengah dien...
Disaat itu, kita akan mempunyai kaki yang sama-sama kuat untuk melangkah lebih rapi dalam menjalani kehidupan yang panjang.
dimana akan terjadi percepatan langkah menuju pencapaian-pencapain yang telah dibangun bersama dalam landasan iman, ihsan, dan islam.

dalam keterbatasanku sebagai manusia, kuharap kaki ini akan menjadi kaki yang cukup kuat untuk mengiringi langkahmu menuju pencapaian-pencapaian kita.
dengan satu tujuan, yakni berkarya bagi umat ini.
dengan langkah dan cara terbaik yang kita pahami.
dengan tuntunan al-Quran, yang akan kita senandungkan bersama
dalam detik kebersamaan kita nanti.
dengan tuntunan sunnahnya, yang akan kita pelajari dan jalankan bersama.

setengah dien adalah suatu langkah awal.
dan setengahnya lagi? tentu akan kita isi dan benahi bersama.

kau membantuku
aku membantumu

bersama dalam gerak yang sudah pasti tidak disangsikan lagi kehalalannya.
senyum kita akan mengisi hari-hari bahagia setelahnya.
dan untuk siapa senyuman itu?
tentu untuk umat ini.

ya, kita akan membangun generasi-generasi hebat.
generasi-generasi yang senantiasa bersyukur pada Tuhannya.
generasi yang selalu ingat untuk apa dia diciptakan.
generasi yang sangat mengerti tentang posisinya sebagai hamba.
generasi yang akan melahirkan karya terbaiknya untuk kebaikan umat.
generasi yang akan membangun peradaban ke arah yang lebih baik.

bukankah tentu akan sangat indah bila generasi itu lahir dari keluarga yang berbeda.
keluarga-keluarga muslim di jagat raya ini, yang tiap -tiap rumahnya menyenandungkan ayat-ayat cinta dari Tuhannya
generasi yang akan mengatakan pada ayah bundanya:
”ibu, ayah, aku akan mencoba meneladani rasul kita, dengan segala keterbatasanku sebagai manusia.”

”ibu, ayah, tetap bimbing aku untuk terus tegak berdiri di jalan Tuhan, di jalan orang-orang yang melandaskan hidupnya pada a-Qur’an dan sunnah”

”ibu, ayah, suatu hari nanti mungkin akan ada yang lain, yang akan membimbingku, menemani setengah perjalanan panjangku, namun ibu dan ayah tak usah khawatir, cintaku untuk kalian berada dalam cintanya pada ku”

...intanshurullaha yanshurkum, wayutsbbit aqdaamakum, ...

barang siapa yang menolong (agama) Allah, Allah pasti menolongnya, dan meneguhkan/menaikkan kedudukannya.

Source : http://desioktariana.blogspot.com/2010/12/setengah-dien.html

Sakti, Ray dan Dakwah


Tertegun. Itulah yang terjadi padaku saat aku melihat bintang tamu di Chatting dengan YM episode “Tegar di Jalan Alloh” (kalau tidak salah, berarti benar).

Jenggot tebal dan panjang, pake peci, kurus, pake gamis dengan celana yang cungkrang. Siapa nih? Pikirku waktu itu. Baru setelah Deni Cagur datang dan menyanyikan lagu-lagunya Sheila On 7, aku baru “ngeh”. Itu Sakti. Mantan gitaris Sheila yang mengundurkan diri untuk dakwah dan berhijrah.

Kaget? Ya. Aku sama sekali tidak menyangka dia berubah sedrastis itu. Dulu Sakti anak band, yang dandanannya keren, digandrungi banyak perempuan, bergelimang harta, pokoknya hidupnya serba enak. Tapi dia rela meninggalkan gemerlap dunia hiburan dan memilih berjuang di jalan Alloh.

Setelah berhijrah, Sakti berganti dengan nama hijrah Salman Al Jugjawy (Kalo aku pake nama hijrah kira-kira yang cocok siapa ya? Aisyah? Fatimah? Zainab? hihi) telah menjelma menjadi sosok yang sama sekali berbeda dengan dulu pas masih di Sheila.

Subhannalloh. Hidayah memang hak prerogatife Alloh. Tapi juga tidak serta merta datang. Harus ada action dari kitanya.

Suatu ketika , Sakti akan pergi manggung kemana gitu yang mengharuskan ia naik pesawat. Nah, waktu sedang menunggu pesawat, ia masuk ke sebuah toko buku. Matanya pun “bertubrukan” dengan buku berjudul ““Menjemput Sakaratul Maut Bersama Rasulullah”. Seketika itu dia langsung ingat kematian. 

Peristiwa itu adalah awal perjalanan spiritualnya menuju jalan Illahi. Aku pun jadi ingat salah satu hadits yang berbunyi : “Perbanyaklah mengingat sesuatu yang melenyapkan semua kelezatan, yaitu kematian!” (HR. Tirmidzi).

Semenjak itu, Sakti pun memutuskan untuk mengabdikan diri di jalan Alloh. Bergabung dengan Jama’ah Tabligh. Salah satu pergerakkan islam yang ada saat ini. Aku mengenal beberapa orang dari Jama’ah Tabligh. Orangnya baik-baik dan sederhana. Yang paling khas dari JT adalah khuruj. Khuruj adalah meluangkan waktu untuk secara total berdakwah, yang biasanya dari masjid ke masjid dan dipimpin oleh seorang Amir.

Saat ditanya oleh Ustadz YM, kenapa ia lebih memilih berjuang di jalan Alloh? Sakti menjawab sambil tertawa renyah :

“Karena kerja sama Alloh gajinya lebih besar”

Subhanalloh. Itulah. Seseorang yang sudah mengabdikan dirinya di jalan Alloh akan menyadari bahwa jalan dan hidayah yang Alloh berikan lebih berharga daripada dunia dan isinya.

Bintang tamu selanjutnya adalah Ray vokalis band NineBall. (Itu loh, yang lagunya kaya gini, ehm..ehm..cek sound..cek sound…”Takkan pernah ada yang lain di sisi, segenap jiwa hanya untukmu…Dan takkan mungkin ada yang lain di sisi..ku ingin kau di sini..tepiskan sepiku..bersamamuuuuuuu”)

Ray datang memakai baju yang 11-12 dengan yang di pakai Sakti. Bedanya, jenggot Sakti terlihat lebih lebat  dan saat ini Ray masih aktif di band-nya, NineBall.

Ray pun menuturkan bahwa dia juga sering melakukan khuruj bersama Jama’ah Tabligh untuk senantiasa belajar, melakukan perbaikan diri, mendekatkan diri kepada Alloh. Ray merasakan bahwa pertolongan Alloh itu sangat dekat. (Menurutku, Ray sekarang terlihat lebih keren, wajahnya bercahaya, pokoknya kelihatan lebih gimana gitu)

Mereka adalah beberapa orang yang sudah tersentuh cahaya Illahi. Meninggalkan kenikmatan dunia untuk meraih dunia dan akhirat. Salut deh buat mas-mas yang jarang ditemukan ini. Semoga bisa tetap Istiqomah.

Di sekitarku, banyak ditemukan juga orang-orang yang “telah” menemukan Alloh (semoga aku termasuk di dalamnya..aamiin). Dari mulai teman, keluarga, tetangga.

Semoga semakin banyak orang yang mendapat hidayah seperti kedua public figure di atas.

Semoga kita yang sudah mendapat hidayah, bisa istiqomah dan menjaga nyalanya.

Kabulkan do’a kami ya Alloh….

Aamiin

يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ الصَّابِرُ فِيهِمْ عَلَى دِينِهِ كَالْقَابِضِ عَلَى الْجَمْرِ
”Akan datang suatu zaman kepada manusia di mana orang yang memegang agamanya ibarat orang yang menggenggam bara api.”(HR Tirmidzi 2140)

Wallohua’alam


Source : http://meliiasti.blogspot.com/2012/12/sakti-ray-dan-dakwah_9.html

Nikah beda Agama - Ustad Salim A Fillah

1. Bagi seorang mukmin; nikah tak hanya akad mu’amalah; ianya juga ‘ibadah. Ada syarat & rukun nan Allah tentukan tuk berhalal dengan asmaNya:)
2. Dalam ‘ibadah nikah itu; Allah-lah tujuan bergandeng-tangan bertaut-hati dari dunia hingga surga. Maka pasangan nan sama mengenalNya; indah.
3. Agama ialah cara memandang hidup-mati, dunia, & segala isinya. Betapa penting kesamaan pandang itu tuk hadirkan sakinah, mawaddah, & rahmah.
4. Maka dalam fiqh semua madzhab ada bahasan mengenai Kufu/Kafaah; bukan cuma kesamaan agama yang ditekankan syari’at; melainkan kesetaraannya.
5. Jika kesetaraan nasab, paras, harta, pendidikan, bahkan kadang tinggi badan saja dipertimbangkan bagi kenyamanan hubungan; bagaimana agama?
6. Tentu keterangan Fuqaha'; selain soal agama, kesekufuan tidak mutlak. Sepanjang hati & fikiran disiapkan dengan ridha & ilmu; tiada masalah.
7. Maka sekali lagi; bagi kesempurnaan pernikahan; yang diminta Fiqh bukan hanya kesamaan agama saja; melainkan juga kesetaraan dalam beragama.
8. Bukan cuma Muslim-Kafir nan tak setara; Muslim Fasiq dengan Mukminah Shalihah jua tak setara; pun Muslim Munafiq dengan Mukminah Mukhlishah.
9. Maka berbahagialah Mukmin-Shalih-Mukhlish yang berpasangan dengan Mukminah-Shalihah-Mukhlishah; demikianlah Allah jadikan pasangan sejati.
10. Terfirman; “Wanita keji tuk lelaki keji; pria keji tuk perempuan keji. Wanita suci tuk lelaki suci; pria suci tuk perempuan suci.” {QS24:26}
11. Ayat itu turun ketika membela Ibunda kita ‘Aisyah dari tuduhan keji {haditsul ifk}. Jika Muhammad lelaki mulia; maka demikian pula istrinya.
12. Tiap kali terbersit tentang nikah beda agama di benakmu; ingatlah saat kelak menghadap Allah yang kausebut syahdu namaNya di tiap shalatmu.
13. Tiap kali terbersit nikah beda agama di benakmu; ingatlah bahwa di antara pahala yang takkan putus adalah anak-anak shalih yang mendoakanmu.
14. Beliau-beliau yang faqih nan ‘allamah telah mengurai hukum; izinkan ricauan Salim yang ‘awam & bodoh setadi ini sekedar membincang hikmah.
15. Tentang “hukum lelaki Muslim menikahi wanita Ahli Kitab” misalnya; telah terbahas; & lagi hukum adalah satu soal, hikmah ialah perkara lain.
16. Ya Allah; bantu kami menjadi lelaki shalih, karuniakan pasangan shalihah; perbaiki kami & keturunan kami; ridhai semua berhimpun di surgaMu.

aaaaaamiiinnn…..


Lelaki Idaman Dalam Al Quran

Pembawaan materi yang apik dari Ustad Fatih Karim membuat majelis ilmu menjadi lebih seru dan asyik. Pertama beliau menceritakan pengalaman, saat proses menuju pernikahan. Bisa dibilang, seru, mendebarkan dan penuh kejutan dari Allah swt. :). Tapi ada beberapa hal yang ingin saya share mengenai pengalaman beliau tsb. Yang pertama, lelaki itu harus tegas(tegas loh ya bukan kasar), artinya dalam proses menuju pernikahan, pasti akan ada hal hal yang mungkin menjadi batu karal yang menghadang, maka prinsip kita ialah tetap berpegang teguh pada Agama Allah. Jadi kalau udah bertentangan dengan Agama Allah nah kita harus tegas dalam bersikap. Yang kedua, Tegar, setelah kita bersikap tegas maka hal penting lainnya ialah ketegaran dan keteguhan, saya sudah sampaikan diatas bahwa dalam proses pernikahan pasti banyak hal hal yang Allah ujikan kepada kita, mulai dari niat kita, cara kita menjemput jodoh dll. Nah setelah kita bersikap tegas, maka kita juga harus tegar dan teguh dikala ujian melanda. Yakinlah pertolongan Allah itu nyata :)

Masuk kemateri, beliau menyampaikan ada tiga hal yang harus terus ditempa oleh kaum adam.
1.     Jasadiyah
Sudah selayaknnya sebagai tulang punggung keluarga, tuk memiliki fisik yang prima (Qawiyul Jism). Sehat – Bugar – Lincah. Maka mulai dari sekarang mari latih fisik kita dengan pola hidup sehat. Tentu yang paling asasi, tuk menjamin tiap yang masuk dalam tubuh kita ialah yang halal, karena ini prinsip aqidah kita. Kemudian juga Thayyib (bergizi), makanya jangan makan sembarangan di pinggir jalan ya. Kemudian tidak cukup itu, olahraga juga penting loh, Rasulullah menganjurkan 3 olahraga yang mesti dikuasai mukmin yaitu memanah, berkuda dan berenang. Olahraga tidak hanya membuat tubuh kita sehat namun juga bugar. Sehingga gak gampang ngantuk loh kalo dikantor atau dikelas.
2.     Fikriyah,
Allah swt sangat memuliakan manusia karena akalnya. Inilah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah swt lainnya. Maka Allah swt  melarang hal hal yang membuat akal kita rusak, missal khamr. Dan hal hal merusak lainnya seperti zaman modern saat ini ialah bahaya besar Pornografi. Nah disini kita dituntut untuk terus menerus menuntut Ilmu. Apalagi sebagai kepala keluarga, tentu tanggung jawab besar tersebut menghajatkan ilmu yang luas dan mendalam. Khususnya ilmu syari’I sebagai pedoman hidup dan juga ilmu mencari rizki.
3.     Ruhiyah
Kalau yang ini, menjadi input dari sikap kita. Maksudnya ruhiyah kita yang terhubung dengan Allah swt maka akan membuat sikap kita menjadi lembut dan romantis. Tentu contoh yang paripurna ialah Muhammad Saw. Tak pernah kita mendengar atau membaca Rasulullah saw menghina atau membentak istrinya, karna ruhiyah Rasulullah terjaga dengan baik. Maka mumpung masih muda nih mbo(jomblo), kita biasakan diri kita tuk melakukan hal hal yang sunnah missal qiyamul lail, dhuha, shaum sunnah, sedekah, dll.

Sedikit yang bisa saya rangkum dari kajian ini, moga bermanfaat ya J


Mengenai Saya

Foto saya
Hamba yang penuh dosa. Berharap ampunan Nya.