Sabtu, 26 April 2014

"Para Ksatria Sunyi" by @salimafillah











1) Menjadi Ksatria Sunyi itu berat. Kala diragukan; kala dipertanyakan; kala ditinggalkan, bahkan juga dilawan; oleh saudara sendiri.

2) Mari membayangkan Sayyidina 'Ali; pada hari genting itu, kala beliau melihat Al Hasan & Al Husain pulang dari rumah Khalifah 'Utsman.

3) Ketika mendengar bahwa Dzun Nurain sendiri menyuruh para sahabat muda yang menjagainya pulang; beliau kian gelisah. Firasatnya benar.

4) Sayyidina 'Utsman yang berpuasa; hari itu telah memilih untuk membenarkan mimpinya; berbuka bersama Nabi & 2 pendahulunya di surga.

5) Kekacauan & pengepungan telah berjalan berpuluh hari; maka terbunuhnya Sang Khalifah Dermawan secara zhalim kian memuramkan suasana.

6) Dalam masa pelik itu, gelombang manusia mencari para sahabat utama untuk diba'iat. Runyamnya keadaan membuat mereka semua mengelak.

7) Dalam keadaan terdesak, akhirnya Sayyidina 'Ali menerima bai'at tuk menjadi Khalifah keempat. Beliau tahu, tugasnya akan amat berat.

8) Bayangkan beratnya menjadi 'Ali; kala para insan utama memilih menunda janji-setia padanya dengan alasan kaum muslimin belum sepakat.

9) Merekalah Sa'd, Ibn Umar, Muhammad ibn Maslamah, Hasan ibn Tsabit; padahal nama-nama agung ini amat diharap 'Ali berdiri menopangnya.

10) "Bagaimana kalian mensyaratkan mufakat, padahal muslimin berpencar & kacau?" Tapi mereka melihat fitnah; memilih menumpulkan pedang.

11) Bayangkan beratnya jadi 'Ali; saat cintanya pada 'Utsman diragukan; hanya karena keadaan belum memungkinkan mengqishash pembunuhnya.

12) Bayangkan beratnya jadi 'Ali; ketika Ibunda Kaum Mukminin bersama Thalhah & Az Zubair menanggalkan bai'atnya & berhimpun di Bashrah.

13) Mereka menyebut fakta; bahwa sebagian besar orang yang terlibat dalam pembunuhan 'Utsman, justru kini menjadi pendukung utama 'Ali.

14) Itu soalannya; jika para sahabat utama meninggalkan Sayyidina 'Ali, siapa yang kan menyokong beliau tuk bertindak atas para durjana?

15) Di sisi lain; betapa kian rumit bagi 'Ali karena para sahabat utama mensyaratkan baru kan bergabung jika para durjana telah diadili.

16) Betapa berat bagi Sayyidina 'Ali; dua pilihannya tak mungkin diambil. Dan Sayyidina Mu'awiyah telah pula menggerakkan penduduk Syam.

17) Inilah mereka yang Sayyidina 'Ali riwayatkan dari Sang Nabi keutamaannya; Ahlu Syam; kini ada di hadapan beliau tuk memeranginya.

18) Betapa berat jadi Sayyidina 'Ali; ketika disebut tak berhukum dengan hukum Allah karena menerima perdamaian yang getir pula baginya.

19) Betapa berat jadi Sayyidina 'Ali; ketika dari pengikutnya menyempal para qurra', kumpul di Harura', & mengafirkan pelaku dosa besar.

20) Kaum Khawarij ini; shalat & puasa mereka telah disifatkan Rasulullah akan membuat para sahabatpun merasa kecil atas 'amal sendiri.

21) Ketika mereka sampai tega membunuh beberapa sahabat & tabi'in utama hanya karena mereka mendukung Tahkim Perdamaian; 'Ali bertindak.

22) Ketika 'Ali terpaksa memerangi mereka di Nahrawan; dari lisan mereka terus terlantun ayat Quran & seruan "Inil hukmu illa liLlaah!"

23) Maka 'Ali dengan yakin atas petunjuk Rasul namun juga pilu melihat itu berkata, "Kalimatnya haq, tapi kebatilan yang jadi kehendak!"

24) Dan kita nanti tahu; bocah pertama yang masuk Islam ini kelak juga kan terbunuh dalam shalat Shubuh karena dendam hari Nahrawan ini.

25) Sayyidina 'Ali, RadhiyaLlahu 'Anhu adalah Ksatria Sunyi; memikul panji kebenaran di tengah bingungnya ummat & bimbang para sahabat.

26) Kelak Sa'd ibn Abi Waqqash bertutur; betapa musykil zaman; hatinya bersama 'Ali, tapi tak kuasa jika harus menghadapi sesama Muslim.

27) Kelak Ibn 'Umar bicara; betapa sesal sebab tak berada di sisi Sayyidina 'Ali kala Sang Khalifah sungguh amat memerlukan sokongannya.

28) Kelak Sayyidina Mu'awiyah kan menangis di depan Dhirar ibn Dhamrah; amat kagum akan keshalihan pribadi 'Ali & keteguhan memimpinnya.

29) Dan sejarah mengenang bagaimana beliau (Ali) menguburkan 2 tercinta yang sempat menentangnya; Thalhah & Az Zubair berdampingan di 1 lahat.

30) Sambil menimang putra Thalhah, 'Ali berbisik; "Nak, aku berharap aku & ayahmu termasuk yang difirmankan Allah dalam QS Al Hijr: 47!"

31) "Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam dari dada mereka, sedang mereka bersaudara, duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan."

32) Semoga Allah susur & susulkan kita di jalan mereka yang diridhaiNya; terus berbekal tuk istiqamah jadi Ksatria, walau Sunyi meraja.

33) Jangan pula kita nanti sesali hati gamang, lisan diam, & tangan yang berpangku; jika ada saudara kita jadi Ksatria Sunyi berjibaku.

34) Pejuang syari'at adalah Ksatria Sunyi; ketika ramai manusia lebih percaya pada kemaslahatan yang datang dari akalnya. Dukung mereka.

35) Pengemban dakwah yang berpayah di gunung & lembah adalah Ksatria Sunyi; ketika ramai insan mengelukan penampil di TV. Dukung mereka.

36) Para Relawan yang menerjuni musibah di dalam & luar negeri adalah Ksatria Sunyi, ketika banyak kita suka tertawa sembari menyinyiri.

37) Para penegak hukum yang bertaruh nyawa di depan penjahat maupun atasan sendiri yang tak sevisi adalah Ksatria Sunyi. Dukung mereka.

38) Para pengusaha jujur, jauhi riba, tak sudi pada money game, & mendidik wirausaha ummat mandiri adalah Ksatria Sunyi. Dukung mereka.

39) Dan dengan mengucap basmalah; 9 April ini kita juga kan mendukung para Ksatria Sunyi di belantara politik negeri. Moga Allah ridhai.

40) Mereka ada di dunia yang riuh rendah & ramai gempita; tapi ruh yang suci, hati yang jujur, & cinta pada negeri kan kesepian di sana.

41) Mereka ada di gedung megah, ruang mewah, rapat gagah; tapi hati yang mendzikir Allah & akal yang memikirkan ummat kan galau di sana.

42) Mereka menerima gaji besar, menikmati kemudahan berbagai; tapi jiwa juang bersahaja takkan sempat menikmatinya; ada resah menyiksa.

43) Mereka ada di dunia penuh goda, berat cobanya, besar tanggungjawabnya. Membayangkan kelak Allah bertanya kan melenyapkan nyenyaknya.

44) Kita memang tak tahu isi hati. Tapi mari pilih mereka yang keshalihan zhahirnya dapat dikenali; setidaknya ada Rukun Islam dipatuhi.

45) Jika sukar mengenali satu persatu tiap diri; dapat pula memilih Partai yang mendidik & menyeleksi calon Ksatria Sunyi dengan teliti.

46) Pada ini Shalih(in+at) tentu berhak memilih sendiri. Mohon perkenan, Salim juga pernah tuturkan Kanda Sejati; http://www.pkspiyungan.org/2014/04/dari-salim-fillah-tentang-para-kanda.html

47) Sesudah itu; mari kita insyafi bahwa mereka yang kita pilih sama sekali bukan Sayyidina 'Ali. Masih tugas kita; menjaga & mengawasi.

48) Memilih orang-orang baik untuk mewakili kita baru 1 langkah membaikkan negeri; terus jaga para Ksatria Sunyi itu agar tegak berdiri.

49) Cermati, ingatkan, awasi, tegur, jewer, & laporkan jika mereka khianat atas amanah ini. Jangan pilih lagi sebelum nyata taubat diri.

50) Tamat bincang ini; dari hamba Allah yang tertawan dosanya, santri yang tertahan kejahilannya, pencita yang terbelengu kefakirannya.




http://www.pkspiyungan.org/2014/04/para-ksatria-sunyi-by-salimafillah.html

Yang dirindu Surga



Diawal materi, Ustad mengetuk hati kami den bahwa sebagai insan yang bersyukur. Syukur haruslah jadi hal utama. Karna syukur merubah cuka menjadi gula, pahit menjadi manis, derita menjadi bahagia.

Mengutip Surat Ibrahim bahwa tiap syukur kita kan menambah nikmat yang kan Allah berikan. Beberapa ulama mengartikan bahwa nikmat bukan hanya soal kuantitas saja. Namun juga nikmat ialah apa yang dirasa. Mungkin kuantitas sama namun Allah menurunkan ketentraman didalam perasaan kita.

Kemudian ustad mengutip hadist Rasullulah bahwa ada 4 golongan yang kan dirindu surga, dinanti hadirnya di manjakan kala didalamnya :
  1. Membaca Al Quran
Tiap huruf yang dibaca, kan jadi pembela di hari akhir Nya. Tiap hurufnya dilipat lipat sepuluh kali. Didalamnya ada petunjuk kehidupan bagi siapapun yang ingin selamat mengarungi samudera kehidupan.
  1. Menjaga Lisan
Betapa banyak dari kita yang suka memakan daging busuk, yang penuh belatung saudara saudara kita. Dari sinilah banyak hati yang tersakiti, dari sinilah kadang permusuhan

  1. Memberi makan yang kelaparan
Ustad langsung kasih motivasi ke kami bahwa sedekah takkan pernah membuat kita jatuh miskin. Malah membuat harta kita semakin barakah.
 
    4. Yang keempat lupa ey. :)


Sekian.
Moga bermanfaat ya. :)

This Worldly Life Lyrics (Dunya Lyrics)


By: Maher Zain
How beautiful, is this worldly life
But not a soul shall remain
We’ve all come into this world
Only to leave it one day
I can see that everything around me
Rises then fades away
Life is just a passing moment
Nothing is meant to stay, oh
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever
So many years, quickly slipping by
Like the Sleepers of the Cave
Wake up and make a choice
Before we end up in our graves
O God! You didn’t put me here in vain
I know I’ll be held accountable for what I do
This life is just a journey
And it’s taking me back to You
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever
So many get caught in this beautiful web
Its gardens become an infatuation
But surely they’ll understand at the final stop
That its gardens are meant for cultivation, oh
This worldly life has an end
And it’s then real life begins
A world where we will live forever
This beautiful worldly life has an end
It’s just a bridge that must be crossed
To a life that will go on forever
Official Lyrics Video of the track :This Worldly Life (Dunya) from the compilation album “Colors Of Peace – Poems by M. Fethulllah Gulen”
“Dunya” Poem: M. Fethullah Gulen
Lyrical Adaptation: Bara Kherigi & Maher Zain
Melody & Arrangement: Maher Zain


Source : http://www.islamiclyrics.net/maher-zain/this-worldly-life-dunya/

Jumat, 04 April 2014

Para Kanda Sejati - Salim A Fillah


Kultwit Ustadz @salimafillah

1) Para kanda mahasiswa itu hadir ke sekolah kami; dalam acara kerohanian bagi murid baru. Para alumni ini; shalih, rapi, & berprestasi. #ks
   
2) Konon meski telah lulus, mereka rajin sowan menghadap ke rumah para guru; menghaturkan bakti, menyimak ilmu, nasehat, & pengalaman. #ks
   
3) Tak heran, Ayahanda Kepala Sekolah & para pembina amat mempercayai & membanggakan mereka; mengundang mereka tuk membina adik-adiknya. #ks
   
4) Saya; jebolan pesantren yang serba tanggung dalam ilmu; takjub akan semangat mereka mendalami Islam, mengkaji, & beramal dengannya. #ks
   
5) Saya; yang masih duduk di awal kelas I SMA; merasa menemukan kakak-kakak yang 'amat dewasa' dalam beragama; tecermin dari akhlaqnya. #ks
   
6) Ya; ketika mereka mengajak kami Tilawah Quran; sesekali kami harus 'lancang' membetulkan bacaannya; & mereka lapang dada menerimanya. #ks
   
7) Para kanda mahasiswa itu pandai menempatkan diri sebagai 'kawan sebaya' dalam mengilmui Islam & mengamalkan nan diilmui bersama kami. #ks
   
8) Perjumpaan di program penyambutan & pembinaan awal itu berkesan di hati. Setelahnyapun, mereka sering tampak hadir di sekolah kami. #ks
   
9) Selalu ada raut bangga dari para guru kami saat mereka datang; pujian & himbauan agar kami mengikuti jejak mereka kerap terdengar. #ks
   
10) Satu saat, salah seorang dari para kakanda itu menemui saya & menawarkan; apa berkenan jika pembinaan berlanjut secara intensif? #ks
   
11) Saya, dengan semangat mengiyakan. Saya merasa ini jalan tuk memenuhi amanah guru saya di pesantren; Allahuyarham KH Mu'tamid Cholil. #ks
   
12) Beliau dulu berpesan; "Di manapun kamu; imani, ilmui, amalkan, & dakwahkan Islam ini; sabari jalannya dengan bersama orang shalih." #ks
   
13) Maka saya menghimpun beberapa kawan. Jadilah kami melingkar setiap pekan; belajar Islam dibimbing beliau; sebut saja 'Kanda Sejati'. #ks
   
14) Sebagai catatan; kini, 15 tahun kemudian, kami terpisah ke segala penjuru; tapi ukhuwah yang Kanda Sejati rajutkan tak pernah padam. #ks
   
15) Kami dikenalkan dengan Tilawah, Tazkiyah, & Ta'limul Kitab was Sunnah; tugas Rasul dalam mengajar ummat yang pula pewarisnya emban. #ks
   
16) Kami selalu memulai jumpa dengan bacaan Quran, setor hafalan, mengkaji aneka madah dari 'Aqidah hingga Fiqh bersuasana kekeluargaan. #ks
   
17) Lalu ada taushiyah yang digilir tugasnya, disusul berbagi kabar gembira maupun duka, serta muhasabah yang kadang mengundang airmata. #ks
   
18) Saya selalu merindui pertemuan itu; bukan hanya karena tambah ilmu; tapi bagi saya, ia benar terasa sebagai perjumpaan karena iman. #ks
   
19) Menjelangnya selalu terngiang Mu'adz atau Ibn Mas'ud yang sesekali berkata, "Saudaraku, mari sejenak duduk, mari sejenak beriman." #ks
   
20) Dalam hadits; ialah majelis dzikir yang malaikat mengerumuninya lalu melapor pada Allah. Yang hanya mampir sekalipun beroleh berkah. #ks
   
21) Sungguh terasa; ialah tempat dicurahkan rahmat, dinaungkan sayap malaikat, diturunkan sakinah, & para pesertanya dibanggakan Allah. #ks
   
22) Berjumpa Kanda Sejati adalah nikmat bertemu orang shalih; sinar wajah, kata, & geraknya; semua mengilhami kami dalam ibadah & 'amal. #ks
   
23) Entah kaset, majalah, atau buku, kadang makanan & minyak wangi; Kanda Sejati sering membawakan kami buah tangan yang mengesan hati. #ks
   
24) Agaknya, beliau tak alpa memantau kami. Sering masalah kawan sekelompok yang kami belum saling tahu; beliau telah mencarikan solusi. #ks
   
25) Kawan yang tak cerita apapun tentang keluarganya terkejut saat Kanda Sejati bersama kami tetiba muncul di RS tempat ayahnya dirawat. #ks
   
26) Seorang kawan lain heran dengan biaya sekolahnya; ternyata sudah dibayarkan Kanda Sejati yang diam-diam ajak kami iuran membantunya. #ks
   
27) Kawan yang berbeda tersipu malu, saat ditepuk bahunya oleh Kanda sambil senyum di RS; kala menunggui akhwat pujaannya yang sakit;D #ks
   
28) Ya, hanya senyum. Itu nasehat beliau untuk yang masih melanggar larangan berduaan meski tahu ilmu. Petuah tanpa kata itu menghunjam. #ks
   
29) Saya pula pernah diusir pulang dari acara menginap yang disebut Mabit; karena Kanda tahu Ibu saya sakit, tapi saya memaksakan pergi. #ks
   
30) Kanda Sejati berjuang memperlakukan kami dengan hikmah; masing-masing sesuai kekhasannya, seakan dialah yang paling mengenal kami. #ks
   
31) Saya selalu takjub & bertanya; tentang segala biaya, tenaga, & waktu Kanda Sejati yang berharga; yang beliau korbankan bagi kami. #ks
   
32) "Sebab jika kalian kelak jadi pejuang Islam", ujarnya satu hari sambil berkaca-kaca menatap kami, "Saya berharap memegang sahamnya." #ks
   
33) Berat sekali. Tapi kesungguhannya membimbing kami membuat kami tak ragu bahwa Kanda Sejati pantas disebut sebagai "Sang Murabbi!" #ks
   
34) Begitulah, meski kami belum laik menjadi 'mutarabbi' baginya; sungguh saat-saat bersama beliau adalah hari terindah di masa sekolah. #ks
   
35) Di kelas III, beliau minta kami tuk mulai pula membina; sebab perbaikan diri akan terjaga dengan mengajar sembari belajar, katanya. #ks
   
36) Memang terasa ada kefahaman berlipat saat kami mulai jadi pembina adik-adik kelas. Rasa malu pada mereka, melecut pula ilmu & 'amal. #ks
   
37) Ialah percepatan bagi kami; didikan pendewasaan yang diarahkan Kanda Sejati, dengan teladan membina yang beliau torehkan selama ini. #ks
   
38) Pergaulan dengan Kanda Sejati membuat wawasan dunia Islam & antarbangsa kami juga meluas. Tentang Palestina, 'Iraq, hingga Amerika. #ks
   
39) Bagaimana dengan politik? Kanda Sejati hanya selalu menekankan kemenyeluruhan Islam nan sempurna, mengatur pribadi hingga bernegara. #ks
   
40) Dari Kanda Sejati kami kenal nama Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid, & @anismatta misalnya; tapi hanya karena tulisan mereka dikutipnya. #ks
   
41) Sungguh tak pernah Kanda Sejati melanggar 'kesucian' wiyata mandala sekolah kami, dengan membicarakan pilihan politiknya, misalnya. #ks
   
42) Kami hanya menduga-duga, mungkin di Pemilu lalu, Kanda Sejati memilih partainya Rahmat 'Abdullah, @hnurwahid, & @anismatta itu; PK. #ks
   
43) Kami kian suka juga dengan tulisan-tulisan tokoh yang sering dikutip Kanda Sejati; kala itu kami baca dari Majalah Tarbawi misalnya. #ks
   
44) Satu hari, Kanda Sejati hanya memberitahu kami, bukan mengajak; bahwa akhir pekan nanti KH Rahmat 'Abdullah akan hadir ke kota kami. #ks
   
45) Ketika saya & kawan lain memutuskan ikut acara yang bingkainya umum itu; bukan kepartaian; beliau ada di sana. Hanya tersenyum saja. #ks
   
46) Saat @anismatta, Sekjen PK hadir beracara di Jogja; kami tahu dari pamfletnya. Itu acara Partai; & Kanda Sejati tak mengabari kami. #ks
   
47) Tapi lagi-lagi; ketika kami hadir ke acara itu dengan niat cari ilmu; Kanda Sejati ada di sana; jadi panitia; & cuma tersenyum pula. #ks
   
48) Kami lalu berfikir, jika partai ini telah memberi hadiah pada kami berupa sosok sedahsyat Kanda Sejati; betapa bagus pengkaderannya. #ks
   
49) Kami lalu berfikir; jika di partai ini banyak sosok seperti Kanda Sejati; betapa ia layak untuk menjadi tumpuan masa depan negeri. #ks
   
50) Partainya Kanda Sejati ini aneh; kegiatannya Tatsqif untuk pembekalan ilmu agama, bakti sosial, berbagai layanan dakwah & keummatan. #ks
   
51) Kian saya banyak mengenal para kadernya; saya merasa bertemu ratusan sosok semacam Kanda Sejati; meski berbeda karakter khasnya. #ks
   
52) Orang-orang ini tetap menjadi dirinya; hanya dicelup dengan 'Tarbiyah' hingga terbentuk kepribadian Islami & kepribadian dakwahnya. #ks
   
53) Sejak itu rela hati saya libatkan diri ke aneka kegiatan Partai ini. Dengan alami; tak disuruh Kanda Sejati; saya merasa jadi kader. #ks
   
54) Bagaimanapun, Kanda Sejati adalah jalan hidayah saya sebakda para Kyai di Ma'had; ia yang mengenalkan dakwah & perjuangan tuk Islam. #ks
   
55) Maka jalan hidayahnya Kanda Sejati; wadah di mana beliau digembleng, sangat layak jadi pilihan saya tuk ikut berjuang dalam Islam. #ks
   
56) Kala itu, sedikit-banyak saya telah pula mengenal berbagai jama'ah yang juga berjuang untuk Islam dengan aneka kebaikan pada mereka. #ks
   
57) Tapi berulang kali menimbang, Partainya Kanda Sejati menjadi pilihan utama saya melabuhkan 'amal yang tak seberapa; karena cinta;) #ks
   
58) Mungkin setelah melihat kemantapan saya; satu malam, Kanda Sejati mengajak saya ke sebuah forum bersahaja yang tak asing rasanya. #ks
   
59) Sama dengan yang saya ikuti dengan beliau sebagai murabbinya; hanya saja, di rumah Ustadz itu rupanya Kanda Sejati jadi 'mutarabbi'. #ks
   
60) Akhirnya; di hadapan seorang Ustadz yang teduh, lucu, bijak, & bicara ngapak, saya dikukuhkan sebagai kader Partainya Kanda Sejati;) #ks
   
61) "Konon memandang gunung itu lebih indah jika dari kejauhan saja", nasehat beliau malam itu. Bersama waktu, saya menangkap maksudnya. #ks
   
62) Iya. Kala telah berada di dalam, tentulah saya menemukan ada banyak ketidaksempurnaan. Kanda Sejati & yang lainnya tetaplah manusia. #ks
   
63) Mereka ada salah & lupa. Tapi semua ketaksempurnaan itu terbayar oleh kebersamaan juang yang berasas kebenaran, kebaikan, keindahan. #ks
   
64) Sayapun dipindahbinakan beberapa kali, aneka watak Murabbi saya akrabi, tapi semua adalah 'Kanda Sejati'. Amat banyak Kanda Sejati. #ks
   
65) Meski banyak pula empedunya, madu sebelanga yang ada di Partai Kanda Sejati tak habis-habis manisnya. Izinkan menyebut sebagiannya. #ks
   
66) Tertugas jadi relawan ke daerah bencana; Kanda Sejati telah mengatur agar para istri sekelompok binaan membantu yang ditinggalkan. #ks
   
67) Jika perlu membelanjakan; atau mengantar anak ke sekolah sekalian. Kanda Sejati menjadikan kelompok mengaji sebagai keluarga hakiki. #ks
   
68) Di situ rukun ukhuwah; saling mengenal, saling mengerti, saling menolong, saling menanggung, & berlomba mendahulukan hajat saudara. #ks
   
69) Salah satu Kanda Sejati; saat itu menjabat Wakil Ketua DPRD & setia dengan motor tuanya; membimbing kami memahami dakwah bernegara. #ks
   
70) Bahwa kita bercita mewujudkan Maqashidusy Syari'ah, yang dharuriyatnya telah diambil sebagai dasar negara oleh para Bapak Bangsa. #ks
   
71) Mereka merumuskan pancasila; Menjaga Agama dengan ketuhanan esa; Menjaga Jiwa dengan kemanusiaan; Menjaga Turunan dengan persatuan.. #ks
   
72) ..Menjaga Akal dengan hikmat kebijaksanaan, serta Menjaga Hak Milik Insan dengan keadilan sosial. Kini tugas kita tuk mewujudkannya. #ks
   
73) Dan kami jadi saksi, selama menjabat dengan bersahaja; beliau perjuangkan kebijakan & penganggaran pada kesemua tujuan syari'at itu. #ks
   
74) Menjadi kader Partai Kanda Sejati juga membuat saya banyak mengunjungi kegiatannya di sudut negeri; menatap benih kebajikan tumbuh. #ks
   
75) Dalam tema 'Pengarus-utamaan Keluarga', saya jadi saksi betapa Partainya Kanda Sejati amat memikirkan pondasi masa depan negeri ini. #ks
   
76) Demi generasi; mereka selenggarakan pembekalan pranikah, pelatihan kompetensi suami-istri; hingga keibu-ayahan, & pendidikan anak. #ks
   
77) Di sela-sela tugas daerah itu; saya sowan berkunjung pada banyak Kanda Sejati; menyimak & takjub, bangga & syahdu, menangis & haru. #ks
   
78) Bahwa para Kanda Sejati seperti pernah ditulis Yunda @helvy & rekan 'Bukan di Negeri Dongeng'; masih terus ada & tak henti berbakti. #ks
   
79) Jika media kurang tertarik meliput bakti mereka; sebab mungkin bagi yang banyak kebaikannya, keburukanlah yang mencolok jadi berita. #ks
   
80) Dan citra buruk yang kian tertampil di hari-hari ini dengan izin Allah; moga tetap tanda cintaNya; lecut baginya tuk terus berbenah. #ks
   
81) Sebab kita semua percaya, dakwah Kanda Sejati ini milik Allah; Dia yang akan menjagaNya; Dia yang akan memilih & memilah tentaraNya. #ks
   
82) Seperti pasukan Thalut; akan tiba masa yang 'minum dengan lahap' dipinggirkan Allah dari perjuangan. Tamak itu melahirkan kelemahan. #ks
   
83) Yang akan teguh adalah mereka yang berkeyakinan; "Amat banyak kelompok sedikit mengalahkan golongan yang banyak, dengan izin Allah." #ks
   
84) Moga kita dijaga tuk selalu mengimani; bahwa kejujuran & keadilan jauh lebih mampu mengundang pertolongan Allah dari harta & kuasa. #ks
   
85) Ini mula-mula yang harus dididikkan Partainya Kanda Sejati pada saya & semua kader lainnya; "Hiya liLlah, la lilkursi wa la liljah!" #ks
   
86) Agar kami senantiasa tak cuma berpatokan perilaku benar & halal; melainkan juga bersikap & bergaya yang patut, mulia, lagi terpuji. #ks
   
87) Inilah pula jadi kewajiban Partainya Kanda Sejati tuk dididikkan pada rakyat; jadi warga sejati; tak mudah dibeli berujung dikibuli. #ks
   
88) Pula harus ditanamkan oleh Partainya Kanda Sejati; seluruh warga bangsa berhak atas rahmat dakwah, & kaum muslimin raih mahabbahnya. #ks
   
89) Dengan tetap bernasehat; cinta pertama tetap menambat saya. BismiLlah, 9 April nanti insyaaLlah #SayaPilihPKS; Partai Kanda Sejati. #ks
   
90) Mungkin di antara Shalih(in+at) ada yang kecewa mengapa saya berkampanye begini. Maafkan kami, hidup sering mengharuskan memilih. #ks
   
91) Ini barangkali hanya tahadduts binni'mah; mengkhabarkan kenikmatan yang saya rasakan; yang saya ingin jua semua sempat merasakannya. #ks
   
92) Semoga termasuk tanda iman; saya mencintai & mengharapkan untuk saudara-saudara saya, apa yang saya cintai untuk diri saya sendiri. #ks
   
93) Betapa saya amat bersyukur, dipertemukan dengan Para Kanda Sejati; ingin sebersyukur Gurunda @felixsiauw yang lalu berjuang di HTI;) #ks
   
94) Sesiapa yang jadi jalan hidayah kita, tetaplah anugrah Allah yang takkan begitu saja kita kesampingkan dari doa, kata, & 'amal kita. #ks
   
95) Maka saya khabarkan tentang mereka; Para Kanda Sejati saya dalam Islam; yang secara politik berhimpun membawa Cinta, Kerja, Harmoni. #ks
   
96) Kalaupun ada di antara mereka yang telanjur cacat di mata Shalih(in+at); moga masih ada nama lain yang layak tuk diprasangkabaiki;) #ks
   
97) Masih banyak insyaaLlah Kanda Sejati yang ingin berbakti pada Shalih(in+at) & negeri ini; "Apapun Yang Terjadi Kami Tetap Melayani". #ks
   
98) Akhirnya; maafkan Salim yang lancang berbagi dengan kebodohan & kelemahannya ini; doakan selalu dia mampu mempertanggungjawabkannya. #ks
   
99) Tamat pernyataan ini; dari hamba Allah yang tertawan dosanya, santri tertahan kejahilannya, & jauh dari citanya jadi 'Kanda Sejati'. #ks


Salam penuh cinta tuk Para Kanda Sejati :)




Mengenai Saya

Foto saya
Hamba yang penuh dosa. Berharap ampunan Nya.