Selasa, 28 November 2017

Cinta

Cinta
Maafkan aku yang belum bisa menjadi suami shalih yang membawa ke dalam Ridho NYA
Menjadi ayah teladan dalam mengasuh anak anak kita
Kaupun bercerita
Diawal masa perkenalan kita
Ingin hidup bersama sehidup sesurga
Tapi memang jalan ini semakin terjal melanda
Namun langkah tak boleh berhenti begitu saja
Karna ikrar Mitsaqan Ghalizah tuk menjadi sakinah mawaddah warahmah

Kamis, 16 November 2017

Urgensi Sirah Nabawiyah

Dalam kurikulum Pendidikan Nasional saat ini. Pendidikan Siroh Nabawiyah masih sangat terbatas dlm hal pengkajian, materi dan kuantitas jam belajar. Padahal kalau kita lihat Masa keemasan Peradaban Islam, Sirah sudah diajarkan di masa kanak kanak. Bahkan dikalangan "aktivis dakwah" modern skalipun, masih banyak yg blm memahami lbh "dalam" Sirah Nabawiyah.
Ini menjadi PR bersama, wabil khusus orang-orang yang bergelut dalam dunia pergerakan. Sirah Nabawiyah harus menjadi menu utama dalam proses pengkaderan. Agar kader dakwah punya paradigma yang jelas dan visi misi yang terarah.
Ataupun didalam kehidupan keluarga. Orangtua harus sedini mungkin menanamkan nilai nilai Sirah kepada anaknya. Dan yang paling penting seperti pepatah arab menyebutkan "takkan bisa memberi orang yang tak punya". Maka wajib bagi orangtua untuk menggali nilai nilai Sirah Nabawiyah.

Selasa, 17 Oktober 2017

Doa dalam menghadapi urusan

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ أَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

"Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku harapkan, maka janganlah Engkau menyerahkan aku kepada diriku sendiri meski hanya sekejap mata dan perbaikilah seluruh urusanku. Tiada Ilah Yang berhak disembah selain Engkau." (HR. Abu Dawud no. 5090, Ahmad no. 27898 Ibnu Hibban. Dihassankan oleh Syaikh Syuaib Al-Arnauth dan Al-Albani dalam Shahih al-Jami' no. 3388)

Rabu, 23 Agustus 2017

Harapan

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Amal Jariyah dan Ilmu yang bermanfaat, mungkin hanya sedikit orang yang mampu menunaikannya.
Pun hanya sederet nama yg bisa kenang dalam Sejarah Islam dlm Amal Jariyah dan Ilmu. Namun doa anak yang shalih menjadi kesempatan bagi setiap orang. Anak  menjadi sebuah amanah dan Investasi akhirat yang tak ternilai. sebagai Amanah maka akan dipertanggung Jawabkan ditiap detiknya di Yaumil Hisab. Namun sbg Investasi maka akan menjadi "kejutan" bagi Orangtua. akankah menjadi Penolong atau peggiring ke Azab neraka.
Menjadi renungan bagi Orangtua tuk selalu luruskan niat, dan berbenah agar kelak kita bisa tersenyum kala Anak kita menjadi penolong di akhirat kelak.

Jumat, 18 Agustus 2017

Pemuda dan Simbol Perjuangan

Ada yang menganggu di hati para pemuda beberapa hari setelah Jepang mengumumkan kekalahan. Jepang yang sudah takluk oleh pasukan sekutu. Inilah kesempatan Indonesia untuk memproklamirkan dirinya sebagai sebuah Bangsa. Tapi para pendiri Bangsa masih sibuk mempersiapkan kemerdekaan. Akhirnya para pemuda waktu itu sepakat untuk "membawa" dua Tokoh  bangsa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok Inilah pemuda geloranya mendobrak kekakuan dan mencairkan kebekuan.

Mengenang sosok Raja tanpa Mahkota, dirumahnya yang menjadi Kawahcandradimuka bagi pelopor Perjuangan Proklamasi.  Sebut saja Soekarno, Agus Salim, Kartosuwiryo dan Semaun. Pemuda pemuda inilah yang kelak akan menjadi tokoh pergerakan Prakemerdekaan. Karena bagi sebagian pemuda waktunya merenggut kesenangan. Maka berbahagialah pemuda yang mengabdikan kehidupannya untuk pengorbanan yang lebih besar.

Tokoh tokoh tersebutlah, yang akan menjadi pelopor dalam Sumpah Pemuda. Yang menyatukan Indonesi menjadi satu Bangsa, Bahasa dan Tanah Air. 

Setiap Masa ada Tokohnya. Sejarah bangsa ini, di tiap-tiap masa selalu diisi anak anak muda. Ke"muda"an mereka bukan membuat mereka tenggelam dalam riuh nikmat dunia.  Bahkan sejarah besar Dunia selalu diwarnai pemuda pemuda. Revolusi Prancis yang menyeret Raja Louis XIV ke tiang gantung dan merubah sistem bernegara Prancis tak lepas dari peran Pemuda. Siapa yang menyangka mesin uap menjadi pemantik Revolusi Industri. dan negara negara yang merdeka pada abad 20 memiliki tokoh tokoh Muda. Hasan al banna di Mesir, lewat dorongan dan inisiasi Hasan al banna dan Organisasinya Ikhwanul Muslimin yang mendorong Mesir mengakui Indonesia sebagai sebuah negara. Ada Simon Bolivar di Amerika latin.

Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia digores dengan tinta darah pemuda. Dari Sabang sampai merauke, Cut Nyak Dien, Tuanku Imam Bonjol, Syaifuddin Thaha, Zainal Mustofa, Dipononegoro, Kiayi Mojo, Cokroaminoto, Pattimura dan masih banyak lagi.

Dan saat ini, Para pemimpin duniapun mulai diiisi oleh anak Muda. Dari Presiden Prancis Macron sampai Justin Trudeo Pemimpin Denmark. Maka generasi muda Indonesia harus bersiap memikul beban sejarah. Mengisi Kemerdekaan dengan berkarya di tiap sektor bidang kehidupan. Gubahan syair Muhammad Iqbal menjadi seonggok harapan tuk generasi muda.

Engkaulah minyak atar itu

meskipun masih tersimpan dalam kuntum yang akan mekar.

Tegaklah, dan pikullah amanat ini atas pundakmu

Hembuslah panas nafasmu di atas kebun ini

Agar harum-harum narwastu meliputi segala

Dan biarkan kuncupnya mekar menjadi bunga

 

 

Refleksi Kemerdekaan Kita


Kemerdekaan yang kita rasakan ini. Harus disikapi dengan rasa penuh kesyukuran. Walaupun dalam proses perjalanan sebagai sebuah bangsa, masih banyak hal yang jauh dari harapan dan cita cita para pendiri Bangsa. Namun mengeluh atau berputus asa atas nasib Bangsa ini bukan pula hal yang tepat. Karena kemerdekaan ini, bukan didapat dari hadiah atau hibah penjajah. Tetapi perjuangan dan pengorbanan para Pahlawan Bangsa.

Bangsa yang besar akan selalu menghargai para Pahlawannya. Diksi ini, Mungkin menjadi pemanis dalam seminar seminar kepahlawanan.  Namun akankah kita meresapi maknanya, memahami hakikat perjuangan para Pahlawan kita. Mampukah generasi saat ini mampu menyebutkan 20 saja nama Pahlawan.  Itupun baru nama, bagaimana dengan kisah perjuangan mereka.  Kisah perjuangan yang bersimbah dara dan  berderai air mata.
Ditengah sakit paru parunya yang kian parah, Jendral Sudirman harus melakukan perjalanan jauh dtengah ancaman agresi Belanda. Bagaimana dengan Syafrudin Prawiranegara yang harus menggantikan kepemimpinan Bung Karno di Yogyakarta pada saat Agresi Militer  Belanda. Bung Tomo yang menggelorakan semangat juang arek arek Suroboyo. Bandung lautan Api yang menjadi saksi ketegaran Bangsa Indonesia.
Ini sekelumit kisah para pejuang Bangsa, diluar sana masih banyak kisah kisah mengharu biru, namun apakah cerita ini hanya untuk menjadi pengetahuan dan pelengkap buku sejarah. Atau cerita ini kita baca ketika saat dibangku sekolah. Atau hanya untuk membunuh rasa bosan kita.
Sejarah para pahlawan bangsa seharusnya menjadi pemantik ditengah kebekuan dan kehilangan narasi kita sebagai sebuah Bangsa. Ingatkah kita mengenai peristiwa Konferensi Asia Afrika yang dihadiri puluhan Negara. Dengan semangat Anti kolonialisme, Bung Karno berani memimpin Negara dunia ketiga menghadapi hegomoni Kolonialisme yang masih berusaha mencekram Negara Negara merdeka.
Sejarah perjuangan bangsa ini, seharusnya membuat kita berdiri tegak dan menatap masa depan penuh keyakinan. Sebagaimana para pahlawan reformasi yang rela meninggalkan bangku kuliah untuk meluluhlantahkan kebuntuan.
Sejarah perjuangan pahlawan ini, harus jadi pelajaran berharga kita. Untuk mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Bekerja dan bekarya dengan penuh suka cita. Dan yakin, harapan itu masih ada. 

Senin, 22 Mei 2017

Islamic Book Fair 2017

ingin berbagi moment di IBF 2017. kayaknya untuk pertama kalinya IBF tahun ini di selenggarakan di tempat berbeda. Untuk menjaga "gengsi" dan semangat lebih baik, IBF 2017 diselenggarakan di Jakarta Convencion Center (JCC). Dengan tema "Membangun Peradaban Melalui Literasi Islam". pesan yang ingin disampaikan event tersebut agaknya memang "real" dengan kondisi saat ini. Dimana Indonesia menduduki peringkat 60 dsri 61 negara soal minat membaca berdasarkan studi "Most Littered Nation In The World" 
Terlepas dari itu semua, IBF yag saya ikuti selama 10 tahun ini, selalu ramai dan "disesaki" pengunjung. Dan tiap tahun pengunjung selalu meningkat. 
Dan dibandingkan tahun tahun yang lalu, space waktu acaranya lebih singkat yaitu 5 hari (biasanya 10 hari). 
Nah untuk memudahkan mencari buku. biasanya saya sudah melist beberapa buku yang ingin dibeli. (walaupun hanya 1 buku yg sesuai dengan list). 
Dan IBF tahun ini juga untuk pertama kali ditemani Istri dan anak(moga Fatih rajin baca buku y dan ilmunya bermanfaat). walaupun tujuan Istri ke IBF hunting hunting jilbab murah hehehe. 
Kembali ke Tema Besar IBF tahun ini. Jadi teringat seorang kawan yang selalu meggaungkan Tiga tugas Mahasiswa: Membaca,menulis  berdiskusi. 
Moga 3 hal ini bs berkelindan kembali dlm kehidupan saya.

Sampai Jumpa IBF 2018 :)

Kamis, 23 Maret 2017

Lirik Kupu Kupu Cinta - Sigma


Pertemuan ini menjadi suatu berarti
Dikala diri menepi untuk warna-warna hati
Ruang-ruang jiwa hanya untuk maha kuasa
syair-syair cinta tercipta karna dia

Kupu-kupu cinta
terbanglah tinggi menuju jalannya
Hinggaplah engkau dibunga yang indah
Terbang bersama hembus angin cinta

Ya illahi Robbi
Tiada lain hanyalah namamu
Satukan Cinta ini dalam bingkai
Untaian ridhomu

Visit:
http://www.liriklagumuzika.com

Mengenai Saya

Foto saya
Hamba yang penuh dosa. Berharap ampunan Nya.