Ingin mengulas
sedikit dari karya indah Kang Abik, “Api Tauhid”. Novel sejarah ini berkisah
tentang ulama besar di Abad 20 M, yaitu Syaikh Badiuzzaman Said Nursi. Di kala
Islam dinistakan muncullah waliyullah yang akan membela agama ini. Beliau hidup
dikala nur ilahiyah dibumi melemah. Dimana daulah Utsmani sebagai benteng
terakhir kekuasaan Islam di cabik cabik oleh musuh-musuh Allah swt. Secara
pribadi saya belum begitu mengenal sosok Ulama ini. Saya lebih mengenal Hasan
Al banna, Sayyid Qutb, Muhammad Abduh, Rasyid Ridho. Jamaluddin Al Afghani, Abu
Hasan an Nadwi, Umar Muchtar, Ahmad Dahlan, Hasyim Asya’ri(semoga Allah swt
meridhoi mereka semua). Alhamdulillah
novel ini mampu mengkisahkan dengan sangat brilian, meminjam kata dari Bpk
Taufik Kasturi Dekan Psikologi UMS, bahwa “sejarah yang merupakan pengalaman
masa lalu (mati) dalam novel ini menjadi hidup kembali (living history),
memberikan ibrah luar biasa”.
Dalam novel ini
juga dipadu dengan kisah para pemuda yang menuntut ilmu. Dan tak lupa kisah
cinta yang romantis dan bikin gregeran di endingnya J. Sebuah keajaiban cinta yang
suci.
Ada beberapa
hikmah yang bisa saya ambil dari novel ini. Pertama, Allah swt akan memberikan
rasa nikmat yang penuh berkah hanya pada suatu yang halal, artinya jika manusia
sudah menikmati yang haram, rasa berkah pada hal tsb akan Allah swt cabut.
Kemudian, sesakit apapun, luka dan perih yang disebabkan cinta. Maka obat
mujarabnya ialah dengan Thullabun Ilmu dan Al Quran.
Novel ini
menjadi inspirasi bagi siapapun yang ingin mencintai jalan ilmu, kebenaran dan
ingin hidup bersama Al Quran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar