1. Pertama kali kau menyapaku. Tanpa suara. Tetapi sangat asih. Dari
diriku yang paling dalam. Disini. #Ibu. Aku di sini.
2. Menjadi #Ibu. Bagi jiwa perempuan penuh kasih adalah mimpi yang
dilatih dengan kerinduan, cinta & asahan rasa. Ia mencahaya dalam
jiwa.
3. Seruak cita itu adalah fitrah terindah yang dikaruniakan Allah.
Kecenderungan, rasa, kemuliaan! #Ibu! Mulia dengan tapak kaki juangnya.
4. Sebab tak seorang pria pun termuliakan begitu tinggi hingga surga
berada di telapak kaki. Demi Allah, tak seorang lelaki jua. Hanya
#Ibu.
5. #Ibu! Panggilan yang begitu menggetarkan, membiruharu,
menggemakan rasa terdalam di lubuk rasa setiap wanita. Ia
menggeletarkan cinta.
6. Ada imaji surgawi & gairah hayat menggelora tiap kali kata
tiga huruf itu diteriakkan oleh sosok-sosok mungil nan sambut
kehadiran. #Ibu!
7. #Ibu, madrasah cantik, tempat anak-anak pertanyakan semesta dgn
bahasa paling akrab, harapan paling memuncak, & keingintahuan plg
dalam.
8. #Ibu. Dia dermaga nan paling tenang tuk melabuh hati saat mereka
merasa teraniaya. Dia belai paling menenteramkan saat mereka gelisah.
9. #Ibu Dia dekapan paling memberi rasa aman saat ketakutan. Dia
bahu paling kukuh untuk merebah, bertahan dari amuk badai kesedihan.
10. #Ibu Dia perpustakaan terlengkap, kelas ternyaman, gelanggang
terlapang. Tak pernah ia bisa digantikan oleh gedung-gedung tanpa
nyawa.
11. #Ibu Panggilan yang meneguhkan keutamaan; diulangkan,
didahulukan. Sang Rasul sebut Ibumu tiga kali di depan, ayahmu menyusul
kemudian.
12. #Ibu, panggilan perjuangan. Cantik nian senyumnya walau pegal
bawa kandungan, susah memilih baringan, bengkak kaki & mual tak
tertahan.
13. #Ibu, panggilan kepahlawanan. Seribu sakit berhimpun, tulang
berlolosan, syaraf tercabik, robekan pedih, darah bersimbah. Lalu
senyum.
14. #Ibu, degub jantungnya menenangkan saat kita didekap mesra, dia
relakan jiwa raganya diserap untuk memberi hidup pada makhluq nan baru.
15. Ada pemuda nan berbakti pada #Ibu di masa ‘Umar. Dia menyuapi,
mengipas lalat, mengelap peluh, memandikan, urus segala hajat
kekotoran.
16. Pemuda itu gendong #Ibu-nya sepanjang jalan. Tiap henti, dia
merangkak lengkungkan badan lindungi sang ibu dari mentari &
terpaan hujan.
17. “Cukupkan ini untuk membalas segala kebaikan #Ibu di waktu
kecilku?”, tanyanya. “Tidak, sama sekali tidak!”, jawab ‘Umar
berkaca-kaca.
18. “Sebab #Ibu-mu dulu lakukan semua itu sambil mendoa bagi
kehidupanmu. Sementara engkau kini melakukannya sembari menanti
kematiannya.”
19. #Ibu, ada wanita yang kini enggan menjadi kata itu. Maka
kemuliaan pun enggan menyapa, seirama anggapan bahwa anak adalah
belenggu.
20. #Ibu Ketika kata itu dianggap neraka atau penjara, mereka
tertuntun memasuki jerat kesendirian yang menuakan, menghampakan,
mematikan.
21. #Ibu Ketika kata itu diabaikan, ia enggan menyediakan dermaga
tempat para wanita menambat perahu hati, berlabuh dari galau kehidupan.
22. Mungkin memang tak sederhana. Sebab menjadi #Ibu adalah anugerah
yang tak semua meraih agungnya. Bahkan imanpun, tak bisa menjaminkan.
23. Sebagaimana Aisyah. Dia ummul mukminin, #Ibu dari semua orang
beriman. Tetapi mengandung, melahirkan, menyusui, menimang sibir
tulang?
24. Tidak. Aisyah tak diberi Allah luap rasa yang melekati hakikat
kata #Ibu itu. Tapi rindu & sabar hati adalah jua kesempatan
berpahala.
25. Di lain sosok, kegelisahan, kecemasan, malu & pilu hati jika
panggilan #Ibu itu tak segera hadir adalah ujian lain yang
menyesakkan.
26. Alasan kesehatan, gangguan organ, serangan kuman, usia rawan
persalinan, menjadi gurita kecemasan lain yang mencoraki ujian jadi
#Ibu.
27. Allah menjawab doa hambaNya; istri Ibrahim dgn si shalih Ishaq,
istri Imran dgn si suci Maryam, istri Zakariya dgn si alim Yahya. #Ibu
28. Mereka rayakan syukur karunia setelah penantian panjang, tubuh
nan uzur, uban memutih, doa menghiba, dan rasa yang tersembilu. #Ibu
29. Menjadi #Ibu, kadang jua ujian yang membuat terragukannya suci & ibadah nan terjaga, seperti dialami #Maryam #Maria, ibunda #Isa #Yesus.
30. Begitulah kurnia besar nan di-#SYUKUR-i, #Isa #Yesus nan tiada duanya; selalu jua merupakan ujian besar yang harus di-#SABAR-i #Ibu-nya.
31. Menjadi #Ibu; melahirkan ataupun tidak; ba’da ikhtiar paling gigih, doa paling tulus, dan tawakkal paling pasrah, adalah kemuliaan utuh.
32. Menjadi #Ibu hakiki, Agar Bidadari Cemburu Padamu, terfahamlah kita; kau takkan tersaingi oleh jelita surgawi itu selama-lamanya;) #ABCP
33. Sekian dulu Tweeps Shalih(in+at), mari tutup KulTwit #Ibu ini dengen bersenandung bersama Sami Yusuf “Mother” & Ahmed Bukhaatir “Ummi”;)
Sumber : TL-nya @salimafillah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar