Sabtu, 31 Mei 2014

Sejarah dalam nafas Perjuangan



Ibnu Khaldun dalam Mukaddimahnya memberi pesan kepada kita bahwa sejarah merupakan salah satu cara merekonstruksi masa depan. Belajar dari diangkatnya Umar bin abdul aziz sbg khalifah. Bahwa ia tidak berdiri linier. Tapi banyak varian yg saling terkait sehingga dinasti Umayah memiliki khalifah yg kelak ketika bani abbasiyah memimpin hanya makamnya yang tak dihancurkan.

Varian itu yang harus kita renungi bersama. Bahwa keberhasilan dakwah tak pernah dicapai oleh satu orang.  ia hasil dari kerjasama dalam sebuah amal jamai. Berangkat dari kisah tsb, bahwa yg perlu kita siapkan tuk memenangi dakwah ini ialah kerja kerja kita harus didasari oleh semangat amal jamai. Ruh ini yang membuat gerakan dan perjalanan dakwah berjalan secara kesinambunagan. Perjalanan dan cita dakwah kan tetap hidup dikarenakan pertarungan abadi al haq dan bathil. Maka semangat amal jamai mutlak diperlukan tuk bisa menjadi nafas panjang sebuah gerakan dakwah.

Amal jamai yang saya maksud disini, bukan sekedar “Tim Work” dalam kerja kerja dakwah sekarang. Tapi berasaskan pada proses kesinambungan dan pewarisan tiap tiap kerja tuk membangun proyek peradaban.
Hegemoni Barat di abad modern ini, bukan dibangun seketika. Ia merupakan proses panjang dikala Renaissance digaungkan ilmuwan dan teknokrat abad ke 14. Siapa sangka sebuah mesin uap mampu menyebabkan revolusi Industri di Inggris. Ataupun kaum terpelajar perancis yang mendorong tejadinya revolusi dan menjatuhkan Raja Louis ke VI.

Maka tuk memenangi proyek besar ini, sebuah keniscayaan tuk kita memahami sejarah perjuangannya. Agar tiap rencana panjang kedepan tidak bergerak secara ahistoris. Ia merupakan perenungan panjang dari potret masa lalu perjuangan. Mari renungi kembali tulisan Ibnu Khaldun diatas bahwa sejarah ialah salah satu cara merekonstruksi masa depan.


Mengenai Saya

Foto saya
Hamba yang penuh dosa. Berharap ampunan Nya.